Pola merah di dahi wanita yang sering kita lihat di film/drama historikal, Wuxia, maupun Xianxia, disebut “Huadian (Hanzi: 花钿 ; pinyin: huā diàn)”. Huadian adalah aksesori khusus untuk riasan wanita pada Tiongkok kuno.
Pada umumnya, Huadian ada tiga warna: merah, hijau, dan kuning, dengan merah adalah yang paling populer.
Asal usul Huadian dapat ditelusuri kembali ke Periode Musim Semi dan Musim Gugur dan Periode Negara Berperang dan digunakan masing-masing dalam dinasti Qin dan Han.
Di dinasti Utara dan Selatan, Putri Shouyang menemukan riasan bunga plum. Di dinasti Tang, Huadian kembali populer karena Shangguan Wan’er dan mencapai puncaknya. Saat periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan, Huadian terus berkembang hingga dinasti Song dan Yuan.
Asal Usul Huadian
Menurut legenda, Putri Shouyang, putri Liu Yu, Kaisar Wu dari Liu Song pada dinasti Selatan, suatu hari sedang beristirahat di luar Aula Hanzhang. Pohon plum di depan aula tertiup angin, bunga plumnya menempel di dahi sang putri dan meninggalkan tanda kelopak di dahinya.
Para dayang istana melihat tanda bunga plum tersebut dan merasa sangat cantik sehingga mengikuti dengan memotong bunga plum dan menempelkannya di dahi.
Namun karena bunga prem tidak tersedia sepanjang tahun, jadi mereka datang dengan ide memotong kertas emas menjadi bentuk kelopak.
Belakangan, riasan semacam ini menyebar ke masyarakat, dan mereka semua berebut untuk mengikutinya, sehingga lahirlah jenis riasan baru, yang disebut “riasan bunga plum”.
Dengan popularitas riasan bunga plum, pola dekoratif riasan juga secara bertahap beralih dari bunga plum ke kupu-kupu, burung phoenix, dan berbagai pola lainnya.
Nantinya jenis riasan wanita berhias bunga ini akan memiliki satu nama, yaitu “Huadian”.
Gaya Klasik Huadian
Dalam tata rias yang berbeda, mereka menggunakan bahan seperti daun emas, kertas, sisik ikan, bulu, dan permata. Beberapa wanita bahkan menggunakan sayap capung untuk membuat Huadian.
Warna dan gaya artefak kuno Huadian:
(1), (2), (4) dari lukisan sutra yang digali di Turpan, Xinjiang
(3) dari patung kayu yang digali di Turpan, Xinjiang
(5), (6), (7), (8) dari lukisan Gua Dunhuang Mogao
(9), (10), (11), (12), (14) dari lukisan kuno dinasti Tang
(13) dari patung-patung Terakota dari dinasti Tang yang digali di Xi’an, Shaanxi
Huadian Emas (金钿)
Wanita di dinasti Tang tidak hanya menempelkan emas Huadian di wajah mereka, tetapi kadang-kadang mereka juga menaruhnya di Chanbin (蝉鬓) dan Wubin (乌鬓).
Huadian Mutiara
Di dinasti Song ada Huadian dengan mutiara.
Orang-orang Song menganjurkan keindahan cahaya dan keanggunan, sehingga gaya Huadian lama berangsur-angsur tidak disukai dan digantikan oleh Huadian yang dihiasi mutiara. Huadian mutiara memiliki efek tiga dimensi.
Nilai Artistik Huadian
Riasan Huadian, dari dinasti Selatan, populer di dinasti Tang hingga dinasti Yuan secara bertahap menghilang dari meja rias wanita.
Di zaman modern, pola Huadian tradisional sering muncul dalam riasan dan aksesori pernikahan Tionghoa, bahkan dalam pertunjukan.
Tapi juga, banyak pecinta Hanfu menghiasi dahi mereka dengan Huadian.