望梅止渴
Wàngméizhǐkě
望 – wàng – mengharapkan, membayangkan
梅 – méi – prem
止 – zhǐ – menghentikan
渴 – kě – haus
止渴 – zhǐkě – melepaskan dahaga
Arti Idiom 望梅止渴
Secara harfiah, idiom ini berarti menghilangkan dahaga dengan membayangkan buah prem.
Merupakan metafora untuk menghibur diri dari fantasi yang tidak realistis.
Biasa digunakan sebagai objek, atributif, dll dalam kalimat.
Kisah Idiom 望梅止渴
Cao Cao (Hanzi: 曹操, Pinyin: Cáocāo) adalah seorang militeris terkenal di Periode Tiga Kerajaan (220-280).
Di penghujung Dinasti Han Timur, Cao Cao memimpin pasukannya menyerang Zhang Xiu yang berada di Wancheng.
Saat itu musim panas.
Hari sudah siang, cuaca sangat panas, dan matahari bersinar terik.
Para prajurit berjalan sepanjang pagi dan air sudah habis, tetapi tidak ada sumber air di dekatnya.
Para prajurit lelah, haus dan panas, dan hampir tidak bisa bergerak maju lagi.
Cao Cao memerintahkan para prajurit untuk mencari air kemana-mana tapi tidak mendapatkannya.
Tidak punya pilihan lain, Cao Cao meminta tentara untuk menggali sumur.
Para prajurit menggali sumur yang sangat dalam, tetapi tidak ada air yang ditemukan.
Para prajurit berbaring di tanah dan tidak mau berjalan lagi.
Cao Cao sangat cemas.
Jika tentara tetap tinggal di tempat ini, vitalitas tentara akan habis, dan bisa mati di sini karena kehausan.
Dia harus memikirkan ide untuk membuat para prajurit bergerak!
Sebuah ide tiba-tiba datang kepadanya.
Dia naik ke tempat yang tinggi, melihat sekeliling, dan berteriak kepada para prajurit, “Air! Air!”
Mendengar teriakan jenderal mereka, para prajurit, yang menderita kehausan, segera berdiri.
Cao Cao berkata, “Baru saja, aku melihat-lihat tempat ini. Aku pernah ke sini sebelumnya. Ada hutan prem tepat di sisi lain bukit. Buah premnya besar dan manis, dan kita bisa menikmati buah prem sepuasnya. Lalu, apakah kita akan tetap haus?”
Mendengar ucapannya, para prajurit menjadi bersemangat.
Kata-kata Cao Cao tentang buah prem membuat mereka secara alami membayangkan prem dan rasa asamnya.
Air liur mereka menetes memikirkan buah prem yang asam, hingga tidak terasa haus lagi.
Mereka tidak merasa seburuk sebelumnya.
Cao Cao kemudian memanfaatkan kesempatan ini untuk memimpin pasukannya berbaris maju dan akhirnya mencapai tujuan.
Nyatanya, tidak ada hutan prem sama sekali, dan itu hanya tipuan kecil yang dimainkan oleh Cao Cao.
Pemahaman Idiom 望梅止渴
Cao Cao memanfaatkan refleks terkondisi orang untuk membayangkan buah prem yang asam, sehingga para prajurit melihat harapan dan meningkatkan semangat mereka.
Itu tidak hanya memecahkan masalah para prajurit yang haus, tetapi juga mempercepat kecepatan berbaris.
Kisah ini memberitahu orang-orang bahwa ketika menghadapi kesulitan, jangan mundur begitu saja.
Tetap memotivasi diri sendiri, sehingga akan memiliki keberanian untuk mengatasi kesulitan.
Sukses seringkali terletak pada usaha ketekunan yang berkelanjutan.