Teh Oolong (Hanzi: 乌龙茶, Pinyin: Wūlóngchá) seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari evolusi panjang, yang berasal dari Dinasti Tang (618 – 907) di wilayah Beiyun di Gunung Phoenix (Fenghuanshang) di Provinsi Fujian.
Ini pertama kali dikenal sebagai Teh Beiyun (Hanzi: 北云茶, Pinyin: Běi yún chá) dan karena kualitasnya yang bagus dan rasanya yang unik, ini adalah teh pertama yang dibuat sebagai teh penghormatan, pada Dinasti Song (960-1279).
Dalam adat upeti, daerah teh dipilih oleh Kaisar untuk menghasilkan teh untuk ditawarkan sebagai hadiah ke istana, yang merupakan kehormatan besar dan baik untuk bisnis.
Pada masa itu, pejabat pemerintah, biksu dan cendekiawan mulai mengunjungi dan beremigrasi ke daerah Fujian dan dikejutkan dengan rasa “batu tanah” yang kuat dari teh dari wilayah Gunung Wuyi, yang sangat berbeda dengan Teh Hijau yang tidak teroksidasi yang merupakan satu-satunya teh yang ada di Tiongkok sampai saat itu.
Teh ini kemudian dikenal sebagai Wuyi atau Teh Tebing (Hanzi: 武夷岩茶, Pinyin: Wǔyí yán chá)
Mendengar teh baru yang luar biasa ini, Kaisar mengirim sampel kue Teh Hijau terkompresi yang tidak teroksidasi ke Wuyi dan meminta teh penghormatan.
Apa yang dia terima adalah Teh Terkompresi Naga Phoenix yang terbuat dari cetakan yang dicetak kue teh dengan desain naga dan burung phoenix.
Teh ini menjadi sangat terkenal sebagai hasilnya.
Ketenaran teh Wuyi menyebar jauh dan luas dan terus ditetapkan sebagai teh penghormatan di seluruh Dinasti Ming (1368 – 1644) dan Qing (1644 – 1911).
Pada tahun 1725, produsen teh di wilayah Anxi di Fujian mengadaptasi metode pembuatan Teh Wuyi tradisional dan meningkatkan teknologi untuk mengembangkan teh baru, yakni Teh Oolong.
Pada tahun 1796, Teh Oolong diperkenalkan ke wilayah Fujian Utara dan Taiwan, di mana saat ini, setiap wilayah terkenal dengan Teh Oolongnya yang khas.
