Baijiayi 百家衣, Jubah Seratus Keluarga

Spread the love

Tionghoa Org - Baijiayi 百家衣, Jubah Seratus Keluarga - 1

Baijiayi (Hanzi: 百家衣 ; pinyin: bǎi jiā yī), juga dikenal sebagai baijiapao (Hanzi: 百家袍 ; pinyin: bǎi jiā páo) dan kadang-kadang disebut sebagai “Jubah Seratus Keluarga” adalah sejenis jaket tambal sulam Tiongkok yang biasa dipakai anak kecil.

Mengenakan baijiayi adalah tradisi Tionghoa Han yang telah diturunkan dan dipraktikkan selama berabad-abad.

Di masa lalu, ketika orang membesarkan bayi, mereka harus meminta kain dari tetangga, saudara, dan teman, dan menjahitnya menjadi “Baijiayi / Jubah Seratus Keluarga” untuk dipakai anak-anak mereka.

Gaya dan bentuk jahitan baijiayi bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.

Pakaian anak-anak Tionghoa dapat digambarkan sebagai pakaian khas rakyat.

Sumbernya adalah semacam kebiasaan rakyat, yaitu orang tua mengharapkan anak-anaknya tumbuh sehat dan diberkati semua orang.

Pekerjaan baijiayi anak-anak cukup rumit karena potongan kain dengan warna, bahan, dan bentuk yang berbeda perlu dilipat dan dijahit, dan akhirnya dibuat menjadi pakaian warna-warni.

Seluruh pakaian memiliki warna-warna cerah dan gaya sederhana, yang membuat orang merasa hangat.

Selain pakaian, baijiayi juga bisa berupa jaket panjang, jaket pendek, dan rompi.

Mengenakan baijiayi sangat populer di Shaanxi, Shanxi, Gansu, Henan, Hebei, Shandong, dan tempat-tempat lain di Tiongkok bagian utara, dan ada juga beberapa daerah di Tiongkok bagian selatan.

Sejarah

Tionghoa Org - Baijiayi 百家衣, Jubah Seratus Keluarga - 2

Orang-orang mulai membuat tambal sulam Tiongkok ini selama era Liu Song dari dinasti Selatan.

Kaisar pertama dari dinasti Liu Song, yang bernama Liu Yu, lahir dari keluarga miskin. Ibunya mengumpulkan kain dari lingkungan untuk ditambal.

Ketika dia menjadi kaisar, dia menganggap tambal sulam semacam ini sebagai simbol masa kecilnya yang malang. Sehingga semua bayi di keluarga Liu harus memakai kain perca agar keturunannya bisa tahu betapa beruntungnya mereka.

Setelah itu, warga mengikuti adat kerajaan ini untuk membuat baijiayi untuk bayi mereka.

Kebiasaan

Baijiayi adalah sejenis pakaian bayi, terbuat dari potongan kain yang disumbangkan oleh 100 keluarga, maka dinamakan baijiayi atau jubah seratus keluarga.

Setiap kali bayi lahir, terutama setelah beberapa generasi, tangisan anak memecah keheningan keluarga, dan seluruh keluarga sangat terkejut. Pada saat ini, nenek dan kakek anak akan melaporkan kabar baik kepada tetangga, dan meminta potongan kain dari ratusan kerabat dan teman dekat.

Apalagi dengan nama keluarga “Liu 刘”, “Chen 陈” dan “Cheng 程” karena homofon dari “Liu 留” yang berarti tinggal, dan “Cheng 成” yang berarti membuat atau sukses.

Di mata orang tua, homofon ini adalah kata keberuntungan dan berperan penting dalam memberkati tumbuh kembang anak.

Oleh karena itu, selembar kain kecil atau selembar kain tua dari orang-orang ini akan sangat dihargai oleh orang tua.

Signifikansi budaya dan simbolisme

Tionghoa Org - Baijiayi 百家衣, Jubah Seratus Keluarga - 3

Ukuran dan warna kain umumnya tidak terlalu khusus, tetapi warna biru adalah yang terbaik. Karena warna biru yang dalam bahasa Tionghoa “lan 蓝” terdengar seperti “lan 拦” yang bisa diartikan sebagai mencegat atau berhenti. Karena diyakini selama ada kain biru, monster itu tidak akan bisa membawa pergi anak itu.

Sebab, di masa lalu, karena ketertinggalan dalam pelayanan kesehatan dan pendidikan, angka kematian bayi relatif tinggi.

Namun, orang percaya bahwa kematian bayi disebabkan oleh hantu atau monster.

Potongan kain pada baijiayi melambangkan kekuatan gabungan dari pemberi kain dan diyakini untuk melindungi anak-anak mereka dari atau mengusir roh jahat.

Baijiayi biasanya tidak bisa dilepas sampai anak mencapai usia satu tahun.

Orang-orang juga percaya bahwa bayi yang memakai baijiayi bisa berumur panjang.

Penjelasan lebih lanjut

Beberapa daerah percaya bahwa seorang anak yang memakai baijiayi memiliki keluarga miskin dan rendah, dan jika dia memakai baijiayi, anak itu akan diberkati dan tidak akan jatuh sakit.


Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

19 − fifteen =