Karena hal-hal baik diyakini datang berpasangan, hadiah yang diberikan berpasangan (kecuali set empat) adalah yang terbaik.
Saat menyiapkan hadiah, jangan membungkusnya dengan warna putih karena warna itu melambangkan kesedihan dan kemiskinan.
Hadiah tertentu juga dianggap tidak menguntungkan.
Misalnya, jangan pernah memberikan jam, arloji, atau arloji saku sebagai hadiah karena “mengirim jam” (Hanzi: 送钟, Pinyin: Sòng zhōng) terdengar seperti “ritual pemakaman” (Hanzi: 送终, Pinyin: Sòngzhōng).
Jam dianggap melambangkan waktu yang hampir habis.
Hadiah payung juga dihindari.
Memberikan payung dalam bahasa Tionghoa diucapkan Songsan (Hanzi:送伞, Pinyin: Sòng sǎn), yang juga terdengar identik dengan Songsan (Hanzi: 送散, Pinyin: Sòng sǎn), yang berarti memisahkan atau membubarkan.
Oleh karena itu, hindari memberi hadiah payung, juga berbagi payung dengan teman-teman kamu, terutama dalam beberapa acara yang cukup formal.
Hadiah cangkir juga dianggap tabu.
Cangkir dalam bahasa Tionghoa diucapkan Beizi (Hanzi: 杯子, Pinyin: Bēizi), yang pengucapannya identik dengan kesedihan dalam bahasa Tionghoa yakni Bei (Hanzi: 悲伤, Pinyin: Bēishāng), yang melambangkan sial dan tidak beruntung.
Terpikir untuk memberi hadiah sepatu? Lebih baik jangan.
Dalam bahasa Tionghoa, kata untuk sepatu diucapkan Xie (Hanzi: 鞋, Pinyin: xié) mirip dengan kata untuk kejahatan dalam bahasa Tionghoa yakni Xie (Hanzi: 邪, Pinyin: xié).
Ini membawa nasib buruk, dan hubungan kamu dengan orang yang diberi hadiah sepatu pada akhirnya akan berakhir.
Jika kamu memberikan hadiah yang tabu secara tidak sengaja, penerima dapat memperbaikinya dengan memberi kamu koin yang mengubah hadiah menjadi barang yang telah mereka beli secara simbolis.