人算不如天算
Rén suàn bùrú tiān suàn
Perhitungan manusia tidak sebanding dengan perhitungan Tuhan, manusia berencana tetapi Tuhan yang menentukan
人 – rén – orang, manusia
算 – suàn – perhitungan
不如 – bùrú – tidak sebaik
天 – tiān – langit, Tuhan
Asal Usul Idiom Tiongkok 人算不如天算
Suatu hari di masa Tiga Kerajaan (Hanzi: 三国, Pinyin: sānguó), Zhuge Liang (Hanzi: 诸葛亮, Pinyin: zhūgéliàng) sebagai penasihat Bangsa Shu merencanakan agresi ke Bangsa Wei.
Prajurit Shu telah berhasil menekan prajurit Wei di lembah, tidak ada cara untuk melarikan diri dari serangan itu (ada api di satu sisi dan dinding curam di sisi lain).
Zhuge Liang telah menghitung rencana itu dengan sangat baik.
Tapi tiba-tiba, angin arah berubah dan meniup api ke arah lain.
Jadi, Prajurit Wei bisa lolos dari serangan prajurit Shu.
Ketika itu terjadi, Zhuge Liang berkata, “Aku telah merencanakan dengan sangat baik, tetapi Tuhan mengatur rencana lain.”
Arti Idiom Tiongkok 人算不如天算
Arti dari idiom ini ini adalah manusia hanya bisa berencana dan berusaha dengan maksimal, tetapi pada akhirnya Tuhan juga lah yang menentukan berhasil atau tidaknya.
Meski begitu, bagaimanapun hasilnya, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita, walaupun terkadang sulit dipahami di saat awal.