Cerita Ji Chang Belajar Memanah dan Maknanya

Spread the love

Tionghoa Org - Cerita Ji Chang Belajar Memanah dan Maknanya - 1
Sumber ilustrasi: Sogou

Ji Chang Belajar Memanah

Fei Wei adalah seorang ahli memanah pada jaman Tiongkok kuno.

Keterampilan memanahnya sangat tinggi, dan dia bisa menembak dengan jitu sekali, menembak seratus kali, tepat sasaran seratus kali.

Ada seorang pemuda bernama Ji Chang yang ingin menjadi muridnya. Fei Wei berkata: “Untuk berlatih memanah, Anda harus terlebih dahulu melatih penglihatan Anda. Setelah mata Anda tertuju pada target, Anda tidak boleh berkedip. Kembalilah berlatih dulu, dan kembalilah kepada saya ketika Anda sudah bisa.”

Ji Chang kembali ke rumah dan melatih penglihatannya dengan serius.

Dia berbaring di bawah alat tenun, menatap dengan mata terbelalak pada pesawat ulang-alik yang melewatinya selama sehari. Setelah dua tahun berlatih seperti ini, ia telah mengembangkan penglihatan yang luar biasa.

Bahkan jika sesuatu melintas tiba-tiba di depan matanya, matanya tidak berkedip.

Ji Chang dengan senang hati pergi menemui Fei Wei. Dia memberi tahu Fei Wei: “Kemampuan penglihatanku sudah lumayan.” Fei Wei berkata, “Itu tidak cukup, kamu harus terus berlatih sampai kamu dapat melihat hal-hal kecil yang besar, baru temui aku lagi.”

Ji Chang pulang ke rumah, mengikat semut dengan rambut, menggantungnya di dekat jendela, dan menatap semut itu setiap hari.

Tiga tahun kemudian, semut itu sebesar roda di mata Ji Chang.

Ji Chang pergi ke Fei Wei lagi. Fei Wei mengangguk dan berkata, “Sekarang, aku bisa mengajarimu keterampilan memanah.”

Sejak saat itu, Ji Chang mulai belajar keterampilan memanah dari Fei Wei, dan setelah berlatih keras selama beberapa tahun lagi, akhirnya ia menjadi ahli memanah dengan keterampilan yang sangat tinggi, menembak dengan jitu sekali, menembak seratus kali, tepat sasaran seratus kali.

Arti cerita

Kita harus bekerja keras untuk belajar dan meletakkan dasar yang kokoh.

Dalam proses belajar, kita tidak boleh takut kesulitan, lelah, atau bosan.

Ini menunjukkan semangat Ji Chang dengan rendah hati mendengarkan ajaran tuannya, berani menanggung kesulitan, pandai belajar, dan belajar keras.

Sebagai seorang guru harus pandai mengajar, pandai mengajar, dan mengajar siswa sesuai dengan bakatnya agar mendapat hasil yang baik, sebagai murid harus menghormati ajaran guru, pandai belajar, berani bertahan kesulitan, jangan takut membosankan, latih keterampilan dasar dengan baik, dan bekerja keras untuk mendapatkan kemampuan yang sebenarnya.

Cerita ini menjelaskan bahwa apa pun yang kita pelajari, tidak ada jalan pintas, dan harus mulai dengan mempelajari keterampilan dasar, dan berlatih dengan kuat dan gigih.


Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 − seventeen =